Pulang dari sekolah tepatnya pukul 17.30 saya sampai dirumah kemudian data seleuler HP langsung di off. Bakda isya data seluler HP dihidupkan kemudian ada salah satu pesan dari pendamping guru penggerak “Assalamualaikum... Pak guru insyaallah besok kami akan pendampingan ke skolahnya... Mohon diinfokan kpda Bapak/ibu Kepala sekolahnya... Tiang ke Bun Handayani dulu... Setelah dari beliau baru ke sekolah side pak guru... Smoga Allah memudahkan”.
Saya langsung balas “ siap pak,
semoga dilancarkan”.
Nama pendamping saya Pak Harmain.
Beliau adalah guru SD. Dipikiran saya terlintas beliau muda atau tua?. Apa
tujuan beliau datang kesekolah untuk mendampingi saya?. Apa nanti yang akan
ditanyakan oleh beliau?.
Keseokan harinya kebetulan disekolah ada kegiatan LDK
Pengurus Osis. Kebetulan saya diminta oleh ketua panitia untuk menyampaiakan
materi kaitannya dengan “kempemimpinan”. Nah kebetulan di kegiatan guru penggerak
juga memiliki tujuan menjadi pemimpin di murid dan komunitas. Ilmu yang
didapatkan selama kurang lebih satu bulan mempelajari modul 1.1 dan 1.2 sudah
bisa diterapkan lansung kaitannya dengan “refleksi diri”.
Ketika menjelang 5 menit (pukul
11.00 WIB) berakhir penyampain materi LDK, Pak Harmain telepon, “Asalamualaikum,
Pak Budiawan tiang sudah diruang tunggu disekolah side”. Saya jawab “tunggu
sebentar pak”. Dua menit kemudian langsung saya temui Pak Harmain. Begitu
ketemu, beliau kaget. Ternyata apa yang dipikirkan oleh beliau sama, yaitu pak
budiawan tua atau muda?. Ternyata setelah ketemu usia saya dengan beliau hanya
selisih 3 tahun.
Karena usiatidak terlalu jauh langsung ngobrol dan antara
saya dan beliau tidak ada rasa canggung dalam berkomunikasi. Setelah itu saya
mengajak beliau ketumu dengan kepala sekolah saya. Diruang kepala sekolah
beliau sedikit memaparkan kaitannya dengan program guru penggerak karena
kebetulan pada waktu lokakarya perdana kepala sekolah saya tidak bisa ikut.
Selanjutnya beliau meminta ijin kepada kepala sekolah agar diberikan waktu
kurang lebih satu jam untuk berdiskusi dengan saya.
Selanjutnya saya ajak beliau ke berugak yang posisi didepan ruang guru untu melakukan kegiatan pendampingan sambil membawa kopi yang sudah dibuatkan. Ternyata beliau sudah satu bulan tidak ngopi, jadi belaiu tidak meminum sedikitpun.
Sesampai di berugak, rasa penasaran mulai terjawab kaitannya
tentang tujuan beliau melakukan pendampingan. Ternyata tujuan dari pendampingan
bukan mencari kesalahan saya melainkan saya dan beliau berdiskusi banyak
kaitannya kegiatan yang dilakukan dari awal sampai hari ini (11 November 2020).
Saya dan beliau banya berdiskusi tentang apa kendala yang dihadapi selama mengikuti
pembelajaran daring melalui LMS, apa perubahan yang dialami sekarang tentang
pemikiran KHD, dan apakah sudah menerapkan merdeka belajar pada murid. Intinya dalam
pendampingan ini kita saling diskusi, saling munguatkan, saling mondorong
sehingga harapan kedepan terjadi perubahan –perubahan positif pada diri pribadi
dan berdampak kepada murid sehingga dapat memberikan kontribusi yang baik pada
dunia pendidika.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar